Konsekuensi makro ekonomi dan keuangan diperlukan dalam
tujuan pemahaman Bank Sentral. Buku teks umum mendefinisikan Bank Sentral
sebagai lembaga yang ditujukan untuk mengendalikan inflasi, melancarkan siklus
bisnis, dan sebagai peminjam terakhir. Hal ini bertolak belakang secara
terang-terangan dari ketidakkonsistennya terhadap banyaknya kasus di dunia
nyata.
Jadi siapakah sebenarnya Bank Sentral itu ? pada dasarnya
adalah sebuah bank yang memiliki monopoli hak dalam mengeluarkan mata uang yang
beredar. Meskipun dalam beberapa kasus, misalnya di Inggris, Irlandia, Cina dan
bank lainnya menikmati pembatasan penerbitan hak istimewa.
Hak istimewa menerbitkan mata uang tidak selalu begitu
dibatasi, namun. Disebaliknya, hal itu pernah dinikmati oleh hampir semua bank,
yang menggantungkan sarana pemberian kredit ketika kebiasaan pemeriksaan cara
transfer deposito pada saat itu belum dikembangkan. Meskipun Bank Sentral itu dipandang
sebagai penikmat monopoli bisnis perbankan, kegiatannya mendapat dukungan penuh
dari pemerintah, lalu dengan
berbagi kepada bank lain
setidaknya sampai batas tertentu dalam hak mengeluarkan mata uang, mereka
secara bertahap memperoleh monopoli mata uang.
Bank-bank publik yang kemudian menjadi kuasa penuh oleh Bank
Sentral adalah semata-mata didirikan untuk melayani tujuan fiskal pemerintah
sebagai pendukung kebutuhan dalam pengelolaan deposito, utang, dan terutama
kebutuhan kredit jangka pendek mereka. Meskipun hubungan dekat mereka dengan
pemerintah nasional dalam membantu mendirikan mereka, Bank Sentral
memaksimalkan keuntungan pribadi dengan kepemilikan suku bunga daripada untuk
kepentingan keuangan masyarakat luas. Gagasan bahwa kewajiban bank publik akan
hak mereka dalam mempromosikan stabilitas ekonomi secara umum yang datang
setelah terjadi berbagai krisis-krisis keuangan, saya berniat menunjukkan,
bank-bank publik sendirilah yang membantu menuju monopoli tersebut.
Meskipun Bank of England bukan bank umum besar pertama
(Swedia Riskbank mendahului pada seperempat abad lalu), merekalah cikal bakal
Bank Sentral pada mulanya, yang pada awalnya dilakukan secara diam-diam dengan
keengganan tetapi berlanjut hingga diresmikan, tugasnya menyelamatkan keuangan
perusahaan dengan peran sebagai peminjam terakhir selama periode kesulitan
keuangan. Kebijakan fiskal dengan dibentuknya Bank of England yang tidak sesuai
dengan kepedulian setiap konsekuensi ekonomi makro secara luas pada tahun 1694
yang persetujuannya mendapat penghargaan, “dengan tujuan sebagai tindakan
mengamankan keuangan Recompences pada saat itu . . . . .yang suka rela
dilakukan orang-orang dalam meningkatkan dana untuk perang melawan Prancis”. Di
sisi lain pemanfaatan dengan Bank Sentral yang sama. Bank Sentral yang
didirikan Napoleon pada saat itu, misalnya, untuk mempercepat pembelian surat
berharga pemerintah Prancis, gunanya yang pada saat itu tidak adanya pasar yang
membeli; dan German Reichbank, yang saat ini Bundesbank, didirikan oleh mantan petinggi
Royal Bank di Berlin, di dirikan oleh Frederick Agung untuk mengelola dana dari
negara Prusia. Namun asal-usul fiskal pada awal modern Bank Sentral sering
diabaikan, terutama oleh mereka para pendukung, termasuk gubernur Bank Sentral
itu sendiri.
Fakta pertama bahwa Bank Sentral telah berevolusi dari bank
umum yang didirikan untuk alasan murni fiskal yang menunjukkan bahwa potensi
dalam menstabilkan keuangan tak terduga dipendam oleh pendiri Bank Sentral.
Fakta yang hanya mungkin semata-mata sebuah kejutan keberuntungan, lembaga yang
awalnya dirancang untuk melayani tujuan-tujuan sempit hanya cocok terjadi dalam
fiskal pemerintahan, mengingat terdapat
perubahan konstitusi yang sesuai, terhadap ilmiah manajemen krisis.
Bagaimanapun saya berpendapat, bahwa bank umum itu sendiri adalah sumber
ketidakstabilan dan bahwa potensi kebanggaan menstabilkan mereka berada lebih
sedikit dibawah dari potensi disiplin diri yang agak pada saat itu.
0 Komentar