Mekanisme
penentuan kurs bisa dikategorikan menjadi beberapa kelompok:
1. Free
Float (Mengambang Bebas)
Berdasarkan sistem ini, kurs mata uang dibiarkan mengambang
bebas tergantung kekuatan pasar. Beberapa faktor yang mempengaruhi kurs, misal
inflasi, pertumbuhan ekonomi, inflasi akan digunakan oleh pasar dalam
mengevaluasi kurs mata uang negara yang bersangkutan. Jika variable tersebut
berubah, atau penghargaan terhadap variable tersebut berubah, kurs mata uang
akan berubah. Sistem mengambang bebas juga disebut sebagai clean float.
2.
Float yang dikelola(Managed Float)
Sistem mengambang bebas mempunyai kerugian karena
ketidakpastian kurs cukup tinggi. Sistem float yang dikelola, yang sering
disebut juga sebagai dirty float, dilakukan melalui campur tangan Bank Sentral
yang cukup aktif.
Bank Sentral kemudian akan melakukan intervensi jika kurs
yang terjadi di luar batasan yang telah ditetapkan. Beberapa bentuk intervensi:
a)
Menstabilkan fluktuasi harian. Bank Sentral melakukan cara ini dengan tujuan
menjaga stabilasisasi kurs agar perubahan atau pergerakan kurs tetap teratur.
b)
Menunda kurs (leaning against the wind). Melalui cara ini bank sentral
melakukan intervensi dengan tujuan mencegah atau mengurangi fluktuasi jangka
pendek yang cukup tajam, yang diakibatkan oleh kejadian yang sifatnya
sementara.
c)
Kurs tetap secara tidak resmi (unofficial pegging). Melalui cara ini Bank
Sentral melawan kekuatan pasar dengan menetapkan (secara resmi) kurs mata
uangnya.
3. Perjanjian zona target tertentu
Melalui perjanjian ini, beberapa negara sepakat untuk
menentukan kurs mata uangnya secara bersama dalam wilayah kurs tertentu. Jika
kurs melewati batas atas atau batas bawah, Bank Sentral negara yang
bersangkutan akan melakukan intervensi.
4.
Dikaitkan dengan mata uang lain
Sekitar 62 negara dari 162 negara anggota IMF mengkaitkan
nilai mata uangnya terhadap mata uang lainnya. Sebagian mengkaitkan nilai mata
uangnya terhadap mata uang negara tetangga.
5.
Dikaitkan dengan kelompok mata uang lain
Sekitar 21 negara mengkaitkan mata uangnya terhadap kelompok
mata uang lainnya. Basket, kelompok, atau portofolio mata uang tersebut
biasanya terdiri dari mata uang partner dagang yang penting. 19 negara
mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap portofolio yang mereka buat sendiri.
6.
Dikaitkan dengan indikator tertentu
Dua negara, Chili dan Nikaragua, mengkaitkan mata uangnya
terhadap indikator tertentu, seperti kurs riil efektif, kurs yang telah
memasukkan inflasi terhadap partner dagang mereka yang penting.
7.
Sistem kurs tetap
Di bawah sistem kurs tetap, pemerintah atau Bank Sentral
menetapkan kurs secara resmi. Kemudian Bank Sentral akan selalu melakukan
intervensi secara aktif untuk menjaga kurs yang telah ditetapkan tersebut.
Jika kurs
resmi dirasakan sudah tidak sesuai dengan kondisi fundamental ekonomi negara
tersebut, devaluasi atau revaluasi dilakukan. Cara yang bisa dilakukan selain
devaluasi adalah :
1. pinjaman asing
2. pengetatan
3. pengendalian harga dan upah
4. pembatasan aliran modal
keluar
Baca juga lanjutan artikel
0 Komentar