Ada perbadaan antara produk jasa dan produk barang. Agar memiliki rencana strategi yang terarah,maka seorang pemasar harus mengetahui sifat-sifat dari produk jasa. Jasa memiliki
empat ciri utama Yang sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran, yaitu
sebagai berikut:
1. Tidak
berwujud. Hal ini menyebabkan konsumen tidak dapat melihat, mencium, meraba,
mendengar dan merasakan hasilnya sebelum mereka membelinya. Untuk mengurangi
ketidakpastian, konsumen akan mencari informasi tentang jasa tersebut, seperti
lokasi perusahaan, para penyedia dan penyalur jasa, peralatan dan alat
komunikasi yang digunakan serta harga produk jasa tersebut. Beberapa hal yang
dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan calon konsumen, yaitu
sebagai berikut:
- Meningkatkan visualisasi jasa yang tidak berwujud,
- Menekankan pada manfaat yang diperoleh,
- Menciptakan suatu nama merek (brand name) bagi jasa,
- Memakai nama orang terkenal untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
2. Tidak
terpisahkan (inseparability). Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu
perusahaan jasa yang menghasilkannya. Jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat
bersamaan. Jika konsumen membeli suatu jasa maka ia akan berhadapan langsung
dengan sumber atau penyedia jasa tersebut, sehingga penjualan jasa lebih
diutamakan untuk penjualan langsung dengan skala operasi terbatas. Untuk
mengatasi masalah ini, perusahaan dapat menggunakan strategi-strategi, seperti
bekerja dalam kelompok yang lebih besar, bekerja lebih cepat, serta melatih
pemberi jasa supaya mereka mampu membina kepercayaan konsumen.
3. Bervariasi
(variability). Jasa yang diberikan sering kali berubah-ubah tergantung siapa
yang menyajikannya, kapan dan dimana penyajian jasa tersebut dilakukan. Ini
mengakibatkan sulitnya menjaga kualitas jasa berdasarkan suatu standar. Untuk
mengatasi hal tersebut, perusahaan dapat menggunakan tiga pendekatan dalam
pengendalian kualitasnya, yaitu sebagai berikut: a. Melakukan investasi dalam
seleksi dan pelatihan personil yang baik. b. Melakukan standarisasi proses
produksi jasa. c. Memantau kepuasan pelanggan melalui sistem saran dan keluhan,
survei pelanggan, dan comparison shopping, sehingga pelayanan yang kurang baik
dapat diketahui dan diperbaiki.
4. Mudah
musnah (perishability). Jasa tidak dapat disimpan sehingga tidak dapat dijual
pada masa yang akan datang. Keadaan mudah musnah ini bukanlah suatu masalah
jika permintaannya stabil, karena mudah untuk melakukan persiapan pelayanan
sebelumnya. Jika permintaan berfluktuasi, maka perusahaan akan menghadapi
masalah yang sulit dalam melakukan persiapan pelayanannya. Untuk itu perlu
dilakukan perencanaan produk, penetapan harga, serta program promosi yang tepat
untuk mengantisipasi ketidaksesuaian antara permintaan dan penawaran
jasa.(Lupioyudi.Sulistiariani,Endang)
0 Komentar