Pengertian Krisis Moneter - Krisis Moneter adalah
krisis finansial yang dimulai pada Juli 1997 di Thailand, dan memengaruhi mata
uang, bursa saham dan harga aset lainnya di beberapa negara Asia, sebagian
Macan Asia Timur. Peristiwa ini juga sering disebut krisis moneter (“krismon”)
di Indonesia.
Indonesia, Korea Selatan dan Thailand adalah negara yang paling parah terkena dampak krisis Moneter ini. Hong Kong, Malaysia dan Filipina juga terpengaruh. Daratan Tiongkok, Taiwan dan Singapura hampir tidak terpengaruh. Jepang tidak terpengaruh banyak tapi mengalami kesulitan ekonomi jangka panjang.
Indonesia, Korea Selatan dan Thailand adalah negara yang paling parah terkena dampak krisis Moneter ini. Hong Kong, Malaysia dan Filipina juga terpengaruh. Daratan Tiongkok, Taiwan dan Singapura hampir tidak terpengaruh. Jepang tidak terpengaruh banyak tapi mengalami kesulitan ekonomi jangka panjang.
Penyebab Krisis Moneter
liberalisasi perbankan yang overshoot sejak permulaan 19, dimana paa tahun 1980-an kita mengalami resesi ekonoi dan merosotnya harga minyak dunia.
Krisis moneter dimulai dari gejala/kejutan keuangan pada juli 1997, menurunnya nilai tukar rupiah secara tajam terhadap valas, diukur dengan dolar Amerika serikat yang merupakan pencetus/trigger point. Meskipun tidak ada depresiasi tajam baht(mata uang Thailan), Krismon tetap akan terjadi di Negara tercinta ini. Kenapa? karena gejolak sosial dan politik Indonesia yang memanas. Oleh karena itu penyebab krismon 98 bisa ikatakan campuran dari unsur-unsur eksternal dan domestik.
Diabaikannya early warning system merupakan penyebab mengapa krismon 97 melanda Inonesia. Aapun early system warningnya adalah: meningkatnya secara tajam deficit transaksi berjalan sehingga pada saat terjadinya krisis, defisit transaksi berjalan Inonesia sebesar 32.5% dari PDB. Utang luar negeri baik pemerintah maupun swasta yang tinggi. Boomingnya sektor properti dan financial yang mengabaikan kebijakan kehati-hatian dalam pemberian kredit perbankan diperuntukan untuk membiayayai proyek-proyek besar yang isponsori pemerintah dan tiak semua proyek besar itu visibel. Tata kelola yang buruk(bad governence) dan tingkat transpalasi yang rendah baik sektor publik maupun swasta(Marie Muhamad).
liberalisasi perbankan yang overshoot sejak permulaan 19, dimana paa tahun 1980-an kita mengalami resesi ekonoi dan merosotnya harga minyak dunia.
Krisis moneter dimulai dari gejala/kejutan keuangan pada juli 1997, menurunnya nilai tukar rupiah secara tajam terhadap valas, diukur dengan dolar Amerika serikat yang merupakan pencetus/trigger point. Meskipun tidak ada depresiasi tajam baht(mata uang Thailan), Krismon tetap akan terjadi di Negara tercinta ini. Kenapa? karena gejolak sosial dan politik Indonesia yang memanas. Oleh karena itu penyebab krismon 98 bisa ikatakan campuran dari unsur-unsur eksternal dan domestik.
Diabaikannya early warning system merupakan penyebab mengapa krismon 97 melanda Inonesia. Aapun early system warningnya adalah: meningkatnya secara tajam deficit transaksi berjalan sehingga pada saat terjadinya krisis, defisit transaksi berjalan Inonesia sebesar 32.5% dari PDB. Utang luar negeri baik pemerintah maupun swasta yang tinggi. Boomingnya sektor properti dan financial yang mengabaikan kebijakan kehati-hatian dalam pemberian kredit perbankan diperuntukan untuk membiayayai proyek-proyek besar yang isponsori pemerintah dan tiak semua proyek besar itu visibel. Tata kelola yang buruk(bad governence) dan tingkat transpalasi yang rendah baik sektor publik maupun swasta(Marie Muhamad).
Saat semua indikator ekonomi makro membaik, mengapa krisis moneter menyerang Inonesia? Ada 5 faktor yang menyebabkan hal itu terjadi.
1 argument bahwa pasar financial internasional tidak stabil secara inheren yang
kemudian mengakibatkan buble ekonomi dan cenderung bergerak liar. Bahkan sejak
tahun 1990-an pasar financiall lebih tidak stabil lagi. Hal ini dikarenakan
tindakan perbankan negara-negara maju menurunkan suku bunga mereka. Sehingga
mendorong dana-ana masuk pasar global. Maka pada tahun 1990-an ana asing
melonjak dari $9 Miliyard menjadi lebih dari $240 Milliyard.
2. Kegagalan manajemen makro ekonomi tercermin dari kombinasi nilai tukar yang
kaku dan kebijkan fiskal yang longgar, inflasi yang merupakan hasil dari
apresiasi nilai tukar efectif riil,deficit neraca pembayaran dan pelarian
modal.
3. Kelemahan sektorfinacial yang over gradueted, but under regulete dan masalah
moralhazar.
4. Semakin membesarnya cronycapitalism dan sistem politik yang otoriter dan
sentralistik(M. Fadhil Hasan).
Jika diartikan secara ekonomis teknis, krisis bisa disebut sebagai titikbalik
pertumbuhan ekonomi yang menjadi merosot. Dan penyebabnya jika ditinjau ari
teori konjungtur, ada dua karakteristik krisis,yaitu :
1. krisis disebabkan tidak sepaannya kenaikan konsumsi ketimbang kenaikan
kapasitas prouksi atau unerconsumption crissis.
2. Krisis disebabkan terlampau besarnya investasi yang dipicu modal asing
karena tabungan nasional sudah lebih ari habis untuk berinvestasi. Krisis
seperti ini disebut overinvestment, dan ini yang terjadi di Inonesia(Kwik Kian
Gie).
0 Komentar